BOGOR – Puluhan warga Kelurahan Pabuaran, menggruduk kantor Kecamatan Bojonggede, Selasa (10/10/2023). Mereka merupakan warga yang terdampak rencana pembangunan tol Antasari-BORR sesi 3.
Kedatangan mereka mempertanyakan nilai ganti-rugi lahan miliknya yang dianggap terlalu rendah sehingga tidak bisa dibelikan lahan yang sama di daerah lain.
Mukhyi (60) salah satu warga mengatakan saat ini rumah mereka dengan NJOP 2 juta/meter dihargai Rp 3,5 juta per meter. Namun harga yang ditetapkan pihak apresial ini jauh dari harga sebenarnya karena di wilayah tersebut harganya sudah mencapai Rp 7 juta/ meter.
“Jadi kalau lahan dan rumah kami dibeli, maka kami tak akan bisa beli lagi rumah yang sama di perumahan kami. Jangankan di perumahan, di tempat lain yang jauh juga gak bisa,” katanya.
Keluhan serupa juga diungkap Sandi, karena dirinya terancam tak bisa membeli rumah yang baru jika dirinya melepaskan rumahnya. Sedihnya lagi dalam proses pembebasan lahan ini pemerintah tidak pernah melakukan musyawarah dengan pihak pemilik lahan.
“Ya ini kan program pemerintah, kita tahu lah. Tapi yang dipertanyakan kita ini tidak pernah diajak diskusi,” ungkapnya.
Sementara itu koordinator aksi Anton menilai proses pembebasan tol Antasari seksi 3 tidak transparan dimana warga pemilik lahan tidak diberi peluang untuk bermusyawarah dengan tim pembebasan.
“Yang ada kita diundang datang, terus dikasih draf kesepakatan. Kalau tidak setuju cuma disuruh ke pengadilan,” katanya.
Anton mengaku tidak menolak pembangunan tol, namun pihaknya meminta agar dilakukan dialog antara pemerintah dengan warga.
“Saya memohon Pak Camat bersurat resmi kepada tim pembangunan tol. Kami sebagai warga terdampak meminta musyawarah. Dan selama menunggu ini, jangan ada lagi proses pembebasan,” tegas Anton.
Sementara itu Camat Bojonggede Edi Suwito menyatakan akan menyampaikan keluhan para warganya kepada tim pembebasan lahan tersebut.
“Saya selaku camat tidak berwenang menjawab pertanyaan ini. Kami akan sampaikan ke atas,” katanya.
Soal hitungan ganti rugi yang dikeluhkan puluhan warga yang terkena proyek jalan Tol Depok-Antasari (Desari) Sesi 3 itu, sudah sesuai hasil penetapan perhitungan nilai dari yang sudah diverifikasi oleh panitia pengadaan tanah untuk jalan tol di BPN. (be-041)
Discussion about this post