JAKARTA-Kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung yang ditungu-tunggu akhirnya muncul dan mulai dioperasikan. Sejak Jumat (19/05/2023) PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menjalankan rangkaian electric multiple unit/comprehensive inspection train (EMU/CIT) Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) untuk mengetes listrik aliran atas atau overhead catenary system (OCS) KCJB.
Kontraktor KCJB melakukan pengujian Hot Sliding Test ini sebagai tahapan sebelum dilakukannya commisioning test internal dan Kementerian Perhubungan.
Pengujian dilakukan dengan menjalankan EMU/CIT rute Depo Tegalluar, Stasiun Tegalluar, hingga ke Stasiun Halim.
Manager Corporate Comunication KCIC Emir Monti mengatakan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari tahapan pengetesan KCJB yang selama ini terus dilakukan.
“Saat ini dilakukan pengetesan hot sliding untuk memastikan seluruh OCS sudah dialiri listrik dengan menjalankan EMU untuk pengujiannya, dan rencana diikuti perjalanan CIT di hari berikutnya. Hal ini merupakan tindak lanjut dari pengaliran listrik yang pertama kali dilakukan pada Kamis (18/5) malam ke seluruh jaringan OCS KCJB,” ujar Emir, Sabtu 20 Mei 2023.
Dalam pengetesan hot sliding, OCS dibebani dengan menjalankan EMU/CIT dalam kecepatan terbatas yaitu rata-rata 60 km/jam. Seluruh jaringan kelistrikan dites secara seksama agar tahapan tes dapat dilakukan ke tahap selanjutnya, sekaligus melakukan pengujian fungsi subsistem lainnya.
Emir mengatakan, ke depan berbagai tes akan terus dilakukan terhadap sarana dan prasarana yang telah dibangun untuk memastikan kesiapan dan keselamatan operasional KCJB.
“Pengetesan pada hari jumat berjalan lancar dan EMU berhasil tiba di Stasiun Halim sesuai rencana. Momen ini merupakan momen yang cukup penting, karena pertama kalinya Kereta Api Cepat berjalan dari Tegalluar hingga ke Halim. KCIC akan terus melakukan pengetesan dalam rangka menghadirkan Kereta Api Cepat pertama di Indonesia,” katanya.
Sebagaimana diketahui, jalur KCJB membentang dari Stasiun Halim di Jakarta hingga Depo di Tegalluar sepanjang 142,3 kilometer. Di Sepanjang jalur tersebut, terdapat 384,6 kilometer Jaringan OCS, 4 gardu traksi, 3 gardu distribusi dan 7 gardu AT. Sistem catu daya traksi KCJB dirancang dan dibangun sesuai dengan teknologi dan standar China.
Teknologi transmisi KCJB ini terdiri dari sistem catu daya utama dari jaringan traksi lokomotif listrik, peralatan penggerak dan sistem catu daya tegangan rendah utama, serta sistem pengiriman SCADA untuk tenaga listrik dan catu daya traksi.
Seluruh peralatan inti sistem jaringan kelistrikan seperti gardu induk dan sistem perlindungan mikro komputer serta sistem AC dan DC semuanya dibuat di China. (be-031)
Discussion about this post