BOGOR – Dua alat berat diterjunkan pada proyek pembangunan Jembatan Otista Kota Bogor. Meski menuai polemik di tengah masyarakat, Megaproyek seniai Rp52 miliar yang bakal terintegrasi dengan jalur Trem itu tetap digarap sesuai jadwal.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Rena Da Frina menjelaskan, pembangunan Jembatan Otista dimulai dengan pembongkaran lapisan aspal setebal 15 Centimeter di atas permukaan flat jembatan. “Kami targetkan seluruh aspal akan terangkat dalam satu hari,” kata Rena, Jumat (5/05/2023).
Pembongakaran jembatan tersebut, kata Rena, tidak bisa dilakukan sekaligus, namun harus dilakukan secara bertahap dan sistematis. Hal itu dilakukan sebagai upaya efisiensi dan jaminan keselamatan para pekerja.
“Setelah aspalnya terangkat, akan dilanjutkan pembongkaran flat jembatan. Estimasi waktunya empat hari. Setelah itu baru dilanjut pembongkaran buidernya. Beres terbongkar, artinya jembatan akan terputus total,” jelas Rena, ditemui bogorexpose.com di Jalan Otista.
Rena menjelaskan, proses pembongkaran jembatan ditergetkan selesai dalam dua minggu atau paling lambat 1 bulan. “Jembatan perlu dibongkar secara keseluruhan dan tidak memilih opsi pelebaran, alasannya adalah pengaruh kepada struktur jembatan eksisting. Penopang jembatan Otista tidak luas, sisi Kiri masuk wilayah Kebun Raya Bogor (KRB), sementara Kanan sudah pemukiman penduduk,” paparnya.
Jembatan Otista, lanjut Rena, juga dipersiapkan untuk transportasi masa depan yakni Trem, yang akan diterapkan di Kota Bogor. Hal itu sesuai dengan apa yang tercantum dalam RPJMD dan RPJP Kota Bogor. “Trem membutuhkan bobot dan tonase jembatan sesuai kebutuhannya. Pembangunan jembatan Otista akan mengakomodir kebutuhan transportasi masa depan itu,” ungkap mantan Camat Bogor Timur itu.
Rena juga menjawab keluhan dan masukan dari warga pengguna jalan yang mempertanyakan proses pembangunan jembatan dengan penutupan jalan secara total. “Lebar area jembatan tidak sama dengan Jembatan Cikreteg, disini kiri kanan area sempit. Kenapa Jembatan Cikreteg bisa menggunakan jembatan Barley, karena disana areanya luas, bisa diliat sendiri. Kedua, Trem butuh tonase hingga 13 ton,” tandas Rena. (be-007)
Discussion about this post