JAKARTA – Kabar duka datang dari dunia relawan Indonesia. Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait meninggal dunia sekitar pukul 09.00 WIB di RS Polri.
Kabar meninggalnya diinformasikan oleh Ketua Komnas PA Bandar Lampung Ahmad Apriliandi Passa.
“Iya opung kami telah meninggal dunia pagi ini, kami semua di bawah Komnas PA Lampung sangat terpukul dengan kehilangan sosok yang berdedikasi tinggi dalam memperjuangkan perlindungan hak-hak anak,” kata Ketua Komnas PA Bandar Lampung Ahmad Apriliandi Passa, Sabtu (26/8/2023).
Ia mengatakan, Arist Merdeka Sirait merupakan guru dan motivator yang luar biasa bagi dirinya serta relawan Komnas PA Lampung lainnya.
Apriliandi mengatakan, Arist selain guru bahwa sosok beliau merupakan orang yang konsisten dalam memperjuangkan hak anak di Indonesia termasuk di Lampung.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengundang beliau untuk hadir pada FGD (Forum Grup Discussion) dan perayaan hari anak.
“Namun beliau berhalangan hadir karena sakit jantung yang tidak kunjung sembuh,” kata Apriliandi.
Ia mengatakan, beliau tetap meminta maaf berhalangan hadir karena sedang perawatan medis.
Apriliandi mengatakan, Arist berpesan untuk melanjutkan kegiatan dan terus berupaya memberikan perlindungan terbaik untuk anak Indonesia
“Jadi opung kami ini terus menanamkan kepada kami bahwa memberikan perlindungan untuk anak adalah bentuk bela negara,” kata Apriliandi.
“Semoga beliau ditempatkan di sisi Allah SWT dan diterima amal ibadahnya,” kata Apriliandi.
Ketua Komnas PA Lampung Arieyanto Wertha, mengatakan dirinya sangat kehilangan sosok pejuang perlindungan anak
Indonesia berduka, tokoh pejuang perlindungan anak Arist Merdeka Sirait telah menunaikan tugas terakhirnya untuk bangsa dan negara,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya keluarga besar Komnas PA Lampung turut berduka cita atas wafatnya pejuang anak Ariest Merdeka Sirait.
“Semoga diampuni segala dosa-dosanya, diterima amal ibadahnya,” kata Arieyanto.
Ia mengatakan, sosok Arist Merdeka Sirait merupakan pejuang hak anak yang tidak perlu diragukan lagi.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan dan ketabahan menghadapi cobaan yang maha berat ini,” kata Arieyanto. (be-031)
Discussion about this post