BOGOR– Pemerintah Kota Bogor akhirnya kembali memberlakukan dua arah di jalur SSA. Akibatnya kemacetan di seputaran Istana Kepresidenan Bogor tidak dapat dihindari. Terdapat beberapa titik kepadatan di sekitar kawasan tersebut.
Pantauan di lapangan, Rabu 10 Mei 2023, kepadatan terjadi sejak pagi hari dan terlihat di Jalan Jalak Harupat menuju Lapangan Sempur hingga sore hari.
Kendaraan dari arah Jalan Jenderal Sudirman diarahkan ke Jalan Jalak Harupat karena tidak diperbolehkan langsung menuju Jalan Juanda atau Balai Kota Bogor.
Kasatlantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria mengatakan upaya rekayasa lalu lintas terus dilakukan jajaran Satlantas Polresta Bogor Kota, di antaranya diskresi buka tutup jalur satu dan dua arah, menyesuaikan situasi dan kondisi kepadatan arus lalu lintas, khususnya seputaran Istana Bogor.
Pihaknya berkoordinasi dengan Dishub dan Satpol PP, untuk terus melaksanakan upaya penguraian dan pengaturan arus kendaraan dan lalu lintas di Kota Bogor.
“Tujuh bulan setengah ke depan. Kami akan berjibaku bersama teman-teman Dishub dan Satpol PP, melakanakan penguraian,” katanya.
Upaya yang dilakukan sambung Galih, diantaranya, Diskresi arus lalu lintas menjadi satu arah pukul 06.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB pagi hari, selanjutnya setelah arus mulai menurun, dibuka kembali menjadi dua arah.
Hal itu bertujuan agar lalu lintas pada jam berangkat kerja, sekolah dan aktifitas lainnya di pagi hari lancar.
Galih mengaku hal tersebut dilakukan, merespon derasnya masukan dari masyarakat, mengenai diberlakukannya kembali dua arah.
Sementara, untuk hari Sabtu dan Minggu saat warga Bogor libur, kemungkinan akan tetap diberlakukan sistem dua arah, menyesuaikan kondisi arus lalu lintas saat itu.
Sebelumnya, Forkompimda Kota Bogor akhirnya memutuskan untuk kembali menerapkan dua arah di seputaran Istana Bogor. Hal itu dipilih menyusul adanya beberapa masukan dan hasil kajian di lapangan setelah penutupan Jembatan Otista.
“Ini jawaban kami atas aspirasi dari warga, untuk diberlakukan kembali dua arah setelah melalui berbagai kajian. Namun tentu konsep ini akan terus kita analisa di lapangan terkait dengan perlaksanaannya dan akan terus kami sempurnakan,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya.
“Jadi intinya pertimbangan kami untuk menyingkat waktu tempuh, mengurangi dampak ekonomi, dan menggerakkan kembali roda perekonomian dan lain-lain,” tambahnya.(be-001)
Discussion about this post