PUNJAB – Sebanyak 945 orang di Punjab, Pakistan, ditahan ketika demonstrasi untuk memprotes penangkapan mantan perdana menteri Imran Khan berakhir ricuh pada Rabu (10/05/2023).
“Tim kepolisian menahan 945 pelanggar hukum dan penjahat dari seluruh provinsi,” ujar seorang pejabat kepolisian kepada AFP.
Kericuhan juga dilaporkan pecah di sejumlah titik lain di Pakistan. Namun, belum ada laporan mengenai penangkapan di daerah lainnya.
Kericuhan memang pecah di berbagai penjuru Pakistan usai militer menangkap Khan ketika mantan PM itu hendak menghadiri persidangan terkait korupsi di Islamabad.
Ia ditahan atas perintah komisi korupsi Pakistan karena Khan berulang kali mangkir persidangan. Di Lahore, para demonstran mengamuk, sampai-sampai beberapa dari mereka menerobos ke kediaman komandan militer setempat.
Sebagian lainnya mengepung salah satu pintu masuk menuju markas besar tentara di Kota Rawalpindi. Para pendukung Khan itu memprotes penahanan sang mantan PM. Mereka menganggap kasus korupsi yang menjerat Khan bermotif politik.
Khan dituding tak melaporkan hadiah atau gratifikasi yang diterima ketika masih menjabat sebagai PM, atau pun keuntungan yang ia dapatkan dari penjualan barang-barang itu.
Berdasarkan aturan di Pakistan, pejabat pemerintahan harus melaporkan seluruh hadiah yang mereka terima. Namun, mereka diperbolehkan menyimpan hadiah yang nilainya di bawah angka tertentu.
Pengadilan di Pakistan sendiri acap kali menyeret pejabat-pejabat dalam proses peradilan yang bertele-tele. Kelompok-kelompok pemantau hak asasi manusia menganggap proses itu dilakukan untuk melumpuhkan oposisi.
Khan sendiri terus berupaya menggerecoki perpolitikan Pakistan belakangan ini, setelah ia dimakzulkan pada April tahun lalu. (be-007/net)
Discussion about this post