BOGOR-23 rumah yang berada di tiga kampung di Desa Bojongkoneng, Kabupaten Bogor mengalami kerusakan parah akibat bencana alam pergeseran tanah.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko mengatakan bahwa bencana tersebut dipicu hujan deras yang terjadi pada Jumat (19/5) sekitar pukul 23.00 WIB.
“Karena hujan dengan durasi yang cukup lama, maka mengakibatkan beberapa kampung dan rumah warga terdampak pergeseran tanah,” katanya, Senin (22/52023).
Dia menyebut ada 23 unit rumah terdampak dan mengalami kerusakan yang beragam, mulai dari retak-retak pada bagian dinding, hingga lantainya amblas. BPBD Kabupaten Bogor mencatat sebanyak 17 unit rumah rusak ringan yang dihuni oleh 17 KK terdiri atas 68 jiwa, dan enam unit rumah rusak sedang yang dihuni oleh enam KK terdiri atas 20 jiwa.
“Pergeseran tanah terjadi di Kampung Tapos, Kampung Cibingbin dan Kampung Garungsang, jika hujan kembali turun dikhawatirkan akan terjadi pergeseran kembali dan akan bertambah,” katanya.
Kepala Desa Bojongkoneng Rusdi Anwar mengungkapkan, bencana pergeseran tanah memang sering terjadi di Desa Bojongkoneng, karena kontur wilayahnya yang merupakan perbukitan dengan tanah labil.
Selain Kampung Garungsang, pergeseran tanah juga terjadi di dua kampung lainnya. “Tetapi untuk data detailnya belum ada karena sedang didata,” katanya.
Pihaknya kini tengah mengusulkan permohonan relokasi ke tempat yang lebih aman bagi warga yang dilanda bencana pergeseran tanah.
Sebelumnya, di daerah tersebut juga pernah terjadi bencana pergeseran tanah pada 14 September 2022. Saat itu, pergeseran tanah terjadi lebih parah yang menyebabkan hancurnya jalan desa sepanjang satu kilometer dan 23 bangunan mengalami kerusakan. (be-031)
Discussion about this post