JAKARTA – Sudah saatnya usaha besar menjadikan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai rantai pasok global agar memiliki daya saing tinggi.
“Selama ini, kami terus mendorong UMKM agar naik kelas,” kata Menkop UKM, Teten Masduki, saat acara Opening Ceremony Festival UMKM Sampoerna, Senin (21/8/2023).
Pihaknya sendiri terus berupaya melakukan segala perbaikan demi kemajuan UMKM. Mulai dari perizinan, pembiayaan, hingga menggenjot peran UMKM dan koperasi dalam program hilirisasi produk pemerintah.
Menurut menteri, ketidakpastian ekonomi global tahun depan masih akan terjadi. Namun Indonesia masih tetap optimistis pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Bahkan sudah sekitar 7 triwulan terakhir Indonesia tumbuh di atas 5,2 persen.
Dari negara G20, hanya Indonesia negara berkembang yang mengalami pertumbuhan di atas 5 persen, selain India dan China.
Teten mengungkap kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi Tanah Air, salah satunya dari konsumsi rumahtangga yang erat kaitannya dengan UMKM. Sebesar 97 persen lapangan kerja diserap di sektor UMKM.
Selama ini UMKM Indonesia masih banyak yang melakukan usaha mandiri. Sedangkan UMKM yang terhubung dengan rantai pasok baru sekitar tujuh persen, sementara UMKM yang terhubung dalam global value chain baru 4,1 persen.
“Vietnam yang negaranya tergolong baru menuju modern, UMKM yang sudah masuk dalam global value chain di negara itu mencapai 24 persen,” jelas Teten. (be-021)
Discussion about this post