JAKARTA – Meski deru mesin industri manufaktur di dalam negeri makin melaju cepat. Namun industri tekstil dan produk tekstil (TPT) masih menderita alias Ambyar.
“Penyebab industri tekstil masih menderita karena pasar domestik dibanjiri produk impor, terutama yang masuk melalui PLB (Pusat Logistik Berikat),” kata Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, Senin (3/7/2023).
Karena itu, pihaknya meminta dilakukan pengawasan ketat atas barang keluar dari PLB yang masuk ke pasar domestikserta terhadap marketplace yang juga merupakan pintu masuk produk tekstil impor.
Di sisi lain, menteri mengaku melihat peluang bagi industri TPT, karena adanya tahun ajaran baru sekolah.
Situasi ini diyakini mendorong dan membangkitkan industri TPT yang sedang tertekan. Apalagi ada kebijakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Sehingga pemenuhan pakaian sekolah negeri dan pakaian pegawai di pemerintah diharapkan dapat meningkatkan aktivitas produksi di industri TPT.
Seperti diketahui, industri manufaktur selama ini berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Karena itu, pemerintah fokus menjalankan kebijakan strategis yang mendukung sektor industri seperti menjaga ketersediaan bahan baku dan energi, perluasan pasar, pengoptimalan produk dalam negeri serta substitusi impor.
Masuk 10 Negara
Merujuk data United Union Statistics Economics, Indonesia masuk dalam daftar 10 negara manufaktur teratas berdasarkan persentase kontribusi mereka terhadap output manufaktur global. Selain Indonesia, ada negara maju lainnya seperti China, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, India, dan Korea Selatan.
Menperin mengungkap sesuai arahan Presiden Joko Widodo, hilirisasi industri sebagai lompatan besar dalam membangun Indonesia ke depan. Hilirisasi merupakan proses meningkatkan nilai tambah suatu komoditas dengan mengolah atau memurnikan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau produk jadi.
Nilai jual produk turunan atau yang mengalami proses hilir akan semakin tinggi, dibandingkan dijual dalam bentuk bahan mentah.
“Kami fokus menjalankan kebijakan hilirisasi industri di tiga sektor, yakni industri berbasis agro, berbasis bahan tambang dan mineral, serta berbasis migas dan batubara. Secara bertahap, pemerintah terus melakukan penghentian ekspor bahan tambang mentah di antaranya bauksit, timah, hingga alumina,” katanya. (be-021)
Discussion about this post