TOKYO – Menkop UKM, Teten Masduki, menemui Nagamine Makoto, Wakil Menteri Parlemen METI (Ministry of Economy, Trade and Industry) Jepang. Pertemuan tersebut untuk memperkuat kerja sama UMKM dan koperasi di kedua negara tersebut.
Menurut menteri, Jepang merupakan salah satu mitra utama dan strategis bagi Indonesia.
Di sektor koperasi dan UMKM, Jepang sudah bekerjasama sejak 1978 silam. “Karena itu diharapkan kerjasama ini bisa ditingkatkan lebih jauh dan bermanfaat lebih kepada kedua negara,” kata Teten, Rabu (3/8/2023).
Ia mengungkap Presiden Jokowi menetapkan kebijakan substitusi impor melalui afirmasi 40 persen belanja barang dan jasa Pemerintah dan BUMN untuk produk UMKM.
Selain itu, kemudahan pembiayaan UMKM dengan meningkatkan rasio kredit perbankan untuk UMKM dari sekitar 21 persen saat ini menjadi 30 persen pada 2024.
Indonesia juga melanjutkan hilirisasi komoditas unggulan oleh UMKM. Seperti rumput laut, perikanan (termasuk udang, kepiting, dan sidat), natural ingradient, bio farmaka, buah-buahan, bambu, kelapa, kelapa sawit, dan peningkatan nilai tambah bagi komiditas unggulan tersebut,” katanya.
Bahkan saat ini juga gencar mengembangkan start-up dan melakukan digitalisasi UMKM. Terakhir, peningkatan kemitraan dan akses pasar UMKM masuk ke dalam rantai pasok global.
Bersama dengan METI, Teten berharap dukungan METI agar inisiatif kerja sama yang telah dijajaki selama di Jepang, termasuk bersama IFC, Small and Medium Enterprise-Organization for Small & Medium Enterprises and Regional Innovation, Japan (SMRJ), Pemerintah Kota Gamagori dan sejumlah industri di Jepang dapat ditindaklanjuti bersama. (be-021)
Discussion about this post