BOGOR -Pilah sampah dan tanam pohon untuk mencintai bumi menjadi landasan dari dibangunnya Puncak Ajip, wisata edukasi tentang alam.
Hal itu dikatakan Founder Puncak Ajip, Sandi Adam saat melakukan Grand Opening Wisata Puncak Ajip, di Kampung Naringgul, RT002/017, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Kamis (7/12/2023).
Yang membedakan Puncak Ajip dan tempat wisata lainnya kata dia adalah ditanamkannya budaya untuk mencintai lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarang dan tanam pohon.
“Dua alasan itu dibangunnya puncak Ajip, karena banyak wisata di puncak kurang peduli terhadap sampah,” katanya.
Dirinya ingin mengajak orang bagaimana membangun wisata tapi tetap cinta lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Terkait sampah, kata dia, setelah dihitung jumlah sampah selama sebulan 700 kg di puncak Ajip terdiri dari sampah organik dan non organik.
“Selama tujuh bulan kita menghasilkan sekitar 3 ton sampah lebih,” katanya.
Saat ini dirinya bekerjasama dengan bank sampah Rangga Mekar, untuk jadwal pengangkutan satu sampai dua Minggu sekali.
“Sedangkan untuk tabungan sampah kita itu selama 7 bulan nilai kurang lebih Rp 46 rb itu terdiri kertas dan plastik saja,” katanya.
Untuk dapat bersantai di Puncak Ajip, katanya, pengujung dibebankan tiket masuk sebesar Rp 25.000 sudah termasuk dengan goodie bag.
Sementara untuk kafenya sendiri harganya berkisar mulai dari Rp 15.000 sampai dengan Rp 45.000.
“Kafe itu sebenarnya pelengkap, kalau untuk edukasi kita punya bank pohon di bawah, jadi kita kolaborasi kemudian ada kolam pemancingan juga, di sini ada kafe, jungle tracking, ada spot area buat mengenal pohon, buat menanam pohon juga,” katanya.
Selain ada kafe, di Puncak Ajip juga ada beberapa wisata lainnya salah satunya camping ground dengan kisaran harga Rp 25.000 hingga Rp 175.000 sudah termasuk tenda. (be-031)
Discussion about this post