BOGOR – Warga terdampak proyek underpass Stasiun Batu Tulis lebih beruntung. Pasalnya, PT. Yasapola Remaja sebagai kontraktor pelaksana, terus memperhatikan warga setempat.
Perhatian PT Yasapola Remaja kepada warga sekitar dibuktikan dengan berbagai kegiatan, salah satunya bakti sosial penyerahan bantuan sembako kepada warga.
Perhatian itu, sudah seharusnya juga dilaksanakan setiap perusahaan yang memenangkan tender dan melaksanakan proyek di setiap wilayah.
Sembako dibagikan kepada 3 titik lokasi di wilayah Kecamatan Bogor Selatan itu, diantaranya, RW 09 dan 10 Kelurahan Batutulis, dan RW 08 Lawanggintung.
Robby Nurishak perwakilan dari PT Yasapola Remaja mengatakan, kegiatan pembagian bantuan sembako dari PT. Yasapola Remaja dikhususkan untuk warga terdampak proyek yang ada di 3 RW.
“Kami memberikan perhatian meskipun hanya berupa sembako, mudah-mudahan itu bisa bermanfaat untuk warga sekitar,” ucapnya.
Robby menyebut, bahwa selama pelaksanaan pekerjaan pihaknya selalu berkoordinasi dengan baik bersama warga sekitar.
Kolaborasi dan sinergitas serta komunikasi berjalan intens sejak dimulai awal proyek hingga saat ini.
Dukungan warga juga sangat besar, sehingga pekerjaan proyek yang dilaksanakan berjalan dengan baik.
“Selama ini komunikasi maupun koordinasi kami dengan warga sekitar cukup baik. Kami selalu mengakomodir setiap kebutuhan yang diperlukan warga. RW dan lurahnya pun koperatif, saling komunikasi juga sehingga situasi bisa kondusif,” jelasnya.
Sementara, Agung selaku K3 dari PT Yasapola Remaja menambahkan, terkait keselamatan pekerjaan di lokasi proyek, selama ini berjalan aman dan lancar. Karena warga juga memberikan dukungan dan memahami aktifitas pekerjaan proyek yang dilaksanakan.
“Warga selalu berkolaborasi dan bekerjasama, sehingga mendukung penuh aktifitas kegiatan pembangunan yang dilaksanakan. Kami selalu berkomunikasi dan apabila ada keluhan warga, langsung diakomodir melalui aparat di wilayah seperti RT dan RW,” terangnya.
Ketua RW 10 Batakal, Hasan Basri mengucapkan terima kasih kepada PT. Yasapola Remaja yang telah memberikan bantuan sebagai bentuk perhatian ke warga sekitar.
“Alhamdulillah, ada sekitar 30 KK yang mendapat bantuan dari PT. Yasapola Remaja. Mereka yang mendapatkan bantuan sudah sesuai data, artinya warga yang berhak menerima,” ungkapnya.
Selain itu, Hasan mengaku selama pengerjaan proyek pihak pelaksana selalu koperatif dan mengakomodir apa yang dibutuhkan warga.
“Ada perhatian dari pihak proyek. Alhamdulillah, mereka tidak pernah membuat warga tidak nyaman, yaa meskipun berisik itu sudah resiko karena ada pembangunan, dan warga mengerti. Kami juga selalu dibantu dan disupport ketika ada kegiatan di warga,” paparnya.
Senada, Ketua RW 8 Lawanggintung Frengki turut mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan PT. Yasapola Remaja.
“Perhatian pihak proyek bagus ke warga, contohnya seperti kemarin ada yang terdampak proyek, saya laporkan langsung ditindaklanjuti. Artinya langsung merespon ketika ada keluhan warga,” ujarnya.
Adapun warga yang menerima bantuan di RW 8 Lawanggintung sebanyak 50 KK.
“Tentunya kebutuhan warga juga selalu diakomodir, seperti kemarin minta bantuan untuk kegiatan PHBI atau PHBN, mereka mensuport dan membantu. Jadi warga pun diperhatikan oleh pihak kontraktor,” tandasnya.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan perusahaan yang tengah membangun Jembatan Otista. Jangankan membagikan sembako, menyapa wargapun enggan.
Padahal, proyek prestisius duet Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Walikota Bogor Bima Arya itu, sangat berdampak negatif terhadap warga sekitar Jalan Otista. (be-007)
Discussion about this post