JAKARTA – Perajin tempe di Kota Bogor ‘jebol’ pasar Jepang, Taiwan, Korean Selatan dan Amerika Serikat (AS).
“Setiap bulan, IKM Rumah Tempe Azaki rata-rata mengekspor tempe beku 44 ton per bulan,” kata Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, dalam keterangan persnya, Kamis (27/9/2023).
Ia mengungkap industri kecil menengah binaannya tersebut telah menerapkan berbagai standar keamanan pangan seperti HACCP, SNI, BPOM dan halal.
Menurut Reni, industri pengolahan kedelai menjadi produk tempe memiliki pangsa pasar cukup bagus, sehingga bisa dimaksimalkan lebih jauh. Apalagi jenis makanan ini diterima hampir semua kalangan masyarakat.
Data BPS tahun 2022, menyebutkan rata-rata konsumsi tahu per kapita/tahun sebesar 7,7 Kg. Sedangkan konsumsi tempe per kapita rata-rata per tahun 7,3 Kg. Angka ini membuktikan masyarakat Indonesia gemar mengkonsumsi tahu tempe, karena harganya terjangkau. Kandungan gizi yang menyehatkan.
Karenanya, ia meminta perajin atau produsen tahu tempe harus meningkatkan kualitas tahu tempe yang dihasilkannya. Tentunya juga harus memperhatikan kebersihan dan higienitas dalam proses produksi agar mampu memenuhi standar internasional dan dapat diterima masyarakat dunia. (be-021)
Discussion about this post