JAKARTA– Kabar perpecahan di tubuh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sepertinya makin menguat.
Hal itu diperkuat dengan beredarnya kabar Calon Presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan memilih Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang mendampinginya dalam kontestasi pemilihan presiden 2024.
Deklarasi rencananya akan dilakukan di salah satu hotel di Surabaya pada Sabtu, 2 September 2023.
Namun seperti apa kronologinya, sampai Partai Nasdem bisa memilih cak Imin dan apakah itu benar adanya informasi tersebut?
Hal itu dijawab oleh Sekjen Demokrat sekaligus anggota Tim 8 Koalisi Perubahan Teuku Riefky Harsya yang mengatakan pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies.
Tentu saja penetapan itu tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS, yang merupakan anggota Koalisi Perubahan pengusung Anies sebagai capres. PKB sebelumnya berkoalisi dengan Gerindra mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.
Malam itu juga, menurut Riefky, Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu.
Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat.
“Melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” ujar Riefky.
Demokrat memandang rentetan peristiwa itu merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol.
“Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” kata Riefky.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan belum mengetahui soal pernyataan Partai Demokrat soal kesepakatan sepihak terkait kerja sama NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mengusung pasangan Anies-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
“Ya enggak ngerti, tanya sama Demokrat, Demokrat yang menyampaikan itu seperti apa karena kami sendiri belum dengar,” kata Ali di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis malam.
Ali juga mengatakan belum ada komunikasi antara NasDem dan Demokrat soal kabar tersebut. “Enggak belum. Belum sempat,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan muncul duet Anies Baswedan-Cak Imin di Pilpres 2024 masih sebatas wacana.
Wacana itu muncul menyusul adanya pertemuan Anies dan ibu Cak Imin Nyai Hj. Muhassonah Hasbullah di Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
“Wacana saja,” kata Jazilul dalam keterangannya, Kamis (31/8).
Discussion about this post