JAKARTA – Sektor Perumahan dan properti memiliki peran penting, karena memberi daya ungkit terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Sektor ini selain memiliki forward-dan-backward linkage yang kuat ke sejumlah sektor, termasuk juga menyerap lapangan kerja,” kata Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, dalam seminar nasional bertema insentif untuk kredit/pembiayaan sektor perumahan, Rabu (4/10/2023).
Karena alasan itu, BI menetapkan sektor tersebut sebagai salah satu sektor yang didorong dalam implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Menurut Destry, pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) menunjukkan tren meningkat, bahkan di atas 10 persen (yoy) pada Agustus 2023 atau naik dibanding akhir 2022 yang hanya tumbuh 8,17 persen (yoy).
Disebutkan pangsa pasar terbesar Kredit Pemilikan Rumah (KPR), berasal dari rumah tipe menengah (tipe 21-70), sementara untuk kontribusi terbesar pertumbuhan berasal dari rumah tipe di atas 70.
Bahkan KPR merupakan kontributor tertinggi dari angka pertumbuhan tersebut, dengan generasi muda menjadi motor pertumbuhan kredit konsumsi, yaitu tumbuh secara tahunan sebesar 17,18 persen (Agustus 2023), di tengah menurunnya kredit konsumsi pada generasi lainnya.
Dari sisi permintaan, ia juga menambahkan ada peluang pembiayaan perumahan yang didorong meningkatnya permintaan KPR dari populasi Gen Z dan milenial, khususnya menyasar pada tipe rumah menengah dengan kisaran harga rumah dibawah Rp500 juta, hal ini juga selaras dengan hasil survei REI-IPW 2023. (be-021)JAKARTA – Sektor Perumahan dan properti memiliki peran penting, karena memberi daya ungkit terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Sektor ini selain memiliki forward-dan-backward linkage yang kuat ke sejumlah sektor, termasuk juga menyerap lapangan kerja,” kata Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, dalam seminar nasional bertema insentif untuk kredit/pembiayaan sektor perumahan, Rabu (4/10/2023).
Karena alasan itu, BI menetapkan sektor tersebut sebagai salah satu sektor yang didorong dalam implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Menurut Destry, pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) menunjukkan tren meningkat, bahkan di atas 10 persen (yoy) pada Agustus 2023 atau naik dibanding akhir 2022 yang hanya tumbuh 8,17 persen (yoy).
Disebutkan pangsa pasar terbesar Kredit Pemilikan Rumah (KPR), berasal dari rumah tipe menengah (tipe 21-70), sementara untuk kontribusi terbesar pertumbuhan berasal dari rumah tipe di atas 70.
Bahkan KPR merupakan kontributor tertinggi dari angka pertumbuhan tersebut, dengan generasi muda menjadi motor pertumbuhan kredit konsumsi, yaitu tumbuh secara tahunan sebesar 17,18 persen (Agustus 2023), di tengah menurunnya kredit konsumsi pada generasi lainnya.
Dari sisi permintaan, ia juga menambahkan ada peluang pembiayaan perumahan yang didorong meningkatnya permintaan KPR dari populasi Gen Z dan milenial, khususnya menyasar pada tipe rumah menengah dengan kisaran harga rumah dibawah Rp500 juta, hal ini juga selaras dengan hasil survei REI-IPW 2023. (be-021)
Discussion about this post