BOGOR – Helaran Hari Jadi Bogor (HJB) ke-542 disambut antusias oleh masyarakat yang memadati jalan Ir. H. Juanda hingga Jenderal Sudirman Kota Bogor, untuk menyaksikan penampilan seni budaya melalui pertunjukan ataupun atraksi, Minggu (2/6/2024).
Di tengah padatnya masyarakat yang datang menyaksikan helaran, Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor hilir mudik menjaga kebersihan di sekitar lokasi. Selain sudah ada fasilitas tempat sampah eksisting, disediakan juga tempat sampah mobile yang berkeliling di sekitar area.
Selain itu ada juga personel pasukan kuning atau petugas kebersihan yang melakukan tugas membersihkan sampah yang berserakan di jalan.
“Petugas yang kita turunkan pada kegiatan helaran ini ada 100 petugas. Selain itu kami juga siapkan dua mobil sweeper, dua kendaran pick up dan empat motor pengangkut sampah (mosam),” kata Kepala Bidang Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup, (DLH) Kota Bogor Deden Adi Suryadi.
Manajemen penanganan sampah pada kegiatan helaran ini DLH menggunakan konsep mengolah sampah, yang artinya sampah yang dikumpulkan dipilah dan diolah sesuai jenisnya.
Teknis pengolahan dilakukan dengan mengumpulkan sampah, kemudian sampah dipilah di lokasi dan dibawa ke masing-masing tempat pengolahan, seperti sampah non organik akan dibawa ke Basiba, TPS 3R Mekarwangi, sedangkan sampah organik diolah menjadi pupuk.
“Sementara ini hingga siang sampah yang dikumpulkan sekitar 450 kg, terdiri dari 20% organik, yaitu sampah sisa makanan, 35% anorganik (plastik), 45% plastik non value,” katanya.
Dengan manajemen pengelolaan sampah tersebut Jalan Jenderal Sudirman yang menjadi pusat kegiatan Helaran pun kembali bersih dalam waktu singkat.
Selain pengelolaan sampah, dalam melakukan rekayasa lalu lintas Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bersama TNI-Polri memberikan pelayanan yang optimal.
Sekretaris Dishub Kota Bogor, Dimas Tiko mengatakan, pengalihan arus dengan rekayasa lalu lintas dilakukan sejak pukul 07.15 WIB hingga 10.15 WIB dengan dijaga oleh 400 personel gabungan yang diantaranya 150 personel dari jajaran Dishub.
“Iya, jadi konsentrasi pelayanannya bukan hanya di simpang perlintasan, namun mengantisipasi juga di simpang yang kita prediksi menjadi jalur escape alternatif, seperti ruas Abesin sampai dengan Simpang Cibogor, termasuk beberapa titik sekat lainnya, guna memastikan roda terus berputar dan lalu lintas kondusif. Kondisi memang padat namun petugas gabungan berupaya maksimal untuk terurai,” katanya.
Menjelang akhir helaran, petugas pun kemudian secara perlahan melakukan pengaliran arus lalu lintas dari arah Air Mancur menuju ke arah Jalan Jalak Harupat, sambil menunggu proses penampilan terakhir peserta helaran.
“Alhamdulillah setelah kegiatan selesai semua mengalir setelah kedua arus dibuka normal, padat lancar, secara bertahap terurai, dengan upaya dari petugas gabungan melakukan pengaturan penarikan di beberapa ruas jalan, diantaranya Simpang Air Mancur sampai dengan jembatan RE Martadinata dan jalan Jalak Harupat arah Tugu Kujang. Secara kesimpulan arus mengalir kondusif,” katanya. (be-007)
Discussion about this post