KOREA – Kawasan Semenanjung Korea disebut semakin gawat setelah Korea Utara berhasil uji coba rudal yang paling ditakuti Amerika Serikat dan sekutunya pada Minggu (14/1/2024).
Pyongyang diduga sukses meluncurkan rudal balistik hipersonik yang memiliki kemampuan mengerikan untuk menargetkan lawan dengan waktu sangat singkat.
Radio Free Asia (RFA) melaporkan bahwa Korut diklaim menggunakan mesin terbaru untuk pendorong rudal mereka sehingga berkemampuan kecepatan hipersonik. Mesin-mesin pendorong rudal itu kabarnya didatangkan dari Rusia.
Media Korut KCNA melansir bahwa kementerian luar negeri Korut segera terbang ke Rusia usai uji coba rudal pada Minggu. Kedua negara diduga terlibat pertukaran senjata.
“Pada 14 Januari pagi Biro Umum Rudal Republik Demokratik Rakyat Korea (Korut) melakukan uji coba peluncuran rudal jarak menengah dengan bahan bakar solid dan dilengkapi kepala rudal hipersonik,” demikian laporan KCNA.
“Tes peluncuran rudal berjalan sukses,” tulis KCNA dengan memberikan catatan bahwa untuk menghimpun data untuk memperkuat kemampuan meluncur dan manuver dengan mesin baru berbahan bakar solid.
Media itu menyebutkan bahwa uji coba rudal hipersonik tersebut tidak berdampak terhadap keselamatan negara tetangga seperti Korea Selatan. Korut juga mengklaim bahwa tes rudal itu dilakukan secara independen terkait situasi keamanan regional.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sendiri masih melarang Korut melakukan uji coba rudal balistik meski tes itu tak berdampak ke negara lainnya.
Sebelumnya, Kepala Staf Gabungan Korsel mendeteksi bahwa Korut melakukan uji coba rudal jarak menengah (Inter-Regional Balistic Missiles/IRBM) dekat Pyongyang pada Minggu pukul 02.55 pagi. Rudal itu disebut meluncur dengan jarak sekitar 1.000 kilometer sebelum jatuh di pantai utara. (be-007/cnn/*)
Discussion about this post