BOGOR – Sorotan publik terhadap keikutsertaan Dirut Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan yang kedapatan mengikuti deklarasi politik Bima Arya, tak begitu saja sirna disemprot air. Kali ini, jajaran DPRD bakal menggelar rapat khusus untuk membahas pelanggaran netralitas pimpinan BUMD milik Pemkot Bogor itu.
Ya, Rino Indira Gusniawan memang telah mengakui kesalahannya dan legowo menerima teguran dari Pj Walikota Bogor, Hery Antasari sebagai atasannya. Ia juga menyatakan akan mengikuti himbauan dari pimpinannya. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Apa yang telah dilakukan Rino di Bandung dan terekam kamera media masa, diramalkan bakal berbuntut pemanggilan dirinya ke hadapan para wakil rakyat di DPRD Kota Bogor.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor, Jatirin menegaskan, pihaknya akan menggelar rapat komisi dalam waktu dekat. “Rencana Senin kita rapat,” ujar Jatirin kepada awak media, kemarin.
Jatirin menyikapi serius polemik Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan yang terlibat kegiatan politik serta menunjukan sikap tidak netralnya lantaran masih menjabat sebagai direksi aktif.
“Kalo sengaja datang rasanya tidak elok dan tidak diperbolehkan oleh aturan yang ada. Harusnya ya netral. Jangan terlibat dalam kontestasi politik,” ungkapnya.
Komisi II DPRD Kota Bogor juga bukan tidak mungkin untuk melakukan pemanggilan terhadap Rino. Namun, Jatirin menuturkan bahwa hal itu akan dirapatkan terlebih dahulu di komisi. “Nanti kami rapatkan dulu dengan teman-teman komisi, tetapi pemerintah kota juga harus mengklarifikasi agar tidak terulang kembali,” katanya.
Sebelumnya, tersiar kabar akan adanya aksi unjuk rasa dari sebuah element masyarakat dan kalangan mahasiswa. Namun, seiring waktu, kabar tersebut tidak terbukti. Hingga berita ini diturunkan, tidak terlihat adanya unjuk rasa di depan Balaikota maupun di depan kantor Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor. (be-007)
Discussion about this post