BOGOR – Rakus mungkin itu sebutan bagi orang-orang yang tak puas dengan apa yang mereka dapatkan. Seperti yang terjadi dalam kegiatan Bogor Fest 2023 di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang dianggarkan Rp3,7 Miliar seharusnya gratis.
Namun, masyarakat harus merogoh kocek Rp50 Ribu, untuk mendapakan kaos dan kupon dari Event Organizer (EO) Radar Promosindo, dalam kegiatan jalan sehat yang digelar pada tanggal 27 Agustus 2023 di Stadion Pakansari.
Hal itu memantik kekesalan Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Daen Nuhdiana. Menurutnya, helaran akbar yang diadakan untuk masyarakat Kabupaten Bogor itu, jangan dijadikan ajang bisnis oleh oknum baik EO maupun Pemkab Bogor, karena sudah dibiayai oleh APDB.
“Jadi terkait Bogor Fest itu sebenernya tinggal dibalikin saja sama EO mereka kan melalui proses lelang, artinya sudah disiapkan anggaran berapa untuk acara itu didalam perencanaan,” katanya kepada Wartawan, Selasa (22/8/23).
Politisi Partai Hanura itu menyebut, jika sudah dianggarkan dan masyarakat masih dikenakan sejumlah uang, maka sudah jelas ada dugaan oknum yang memanfaatkan kegiatan Bogor Fest untuk meraup keuntungan.
“Kalaupun masyarakat dan pemerintah desa dipinta lagi sejumlah uang untuk kegiatan tersebut oleh EO, patut diduga ada oknum apakah bahasanya partisipasi, apakah memang diharuskan. Kalau sudah proses lelang ya tidak boleh,” tegasnya.
Apalagi, lanjut Daen sapaan akrabnya, kegiatan jalan sehat yang diadakan oleh EO Radar Promosindo tersebut menggaet Luwak White Coffe sebagai sponsor, seharunya sudah difasilitasi semuanya dan gratis untuk masyarakat.
“Berarti kan kalau sudah dianggarkan gak usah dipinta lagi, biar masyarakat Kabupaten Bogor yang menikmati acara itu dengan gratis,” katanya.
Daen menyebut, jika sudah ada anggaran dari APDB yang digunakan, seharusnya EO memberikan secara gratis baik kaos dan kupon undian tersebut agar masyarakat Kabupaten Bogor menikmati semuanya secara gratis.
“Adapun sudah pakai anggaran, berarti kan ditekel semua oleh APBD, tinggal kuponnya itu dikasih kepada masyarakat secara gratis melalui pemerintah desa,” ujarnya.
Jika ternyata EO memang menggelar kegiatan sendiri karena berbayar, maka mereka harus ikut membayar Fasilitas seperti Stadion Pakansari untuk kegiatan jalan sehat tersebut.
“Nanti akan kita pertanyakan kepada Pemkab Bogor dan EO uang itu untuk apa. Acara itu pakai anggaran apa, apakah APBD murni atau acara di luar Pemerintah,” tukasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Wawan Hikal Kurdi sangat menyayangkan adanya pungutan sebesar Rp500 ribu dari setiap desa dalam kegiatan Bogor Fest 2023 yang bakal digelar pada 24 sampai 27 Agustus di Stadion Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Menurutnya, event tahunan yang sudah dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor itu seharusnya sudah tidak ada lagi pungutan apapun, termasuk untuk pembelian kaos dan kupon doorprize yang menjadi dalih Event Organizer (EO) Radar Promosindo untuk pembelian hadiah.
“Event yang memang sudah dipersiapkan. Dalam arti kata event yang sudah matang tidak ada lagi pungutan biaya,” ujarnya.
Discussion about this post