BEKASI – Para usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) harus bisa menguasai e-commerce untuk bisa mengembangkan bisnisnya kedepan.
“Ini memungkinkan mereka memasarkan produknya tidak hanya di pasar lokal dan global, bahkan menembus pasar ekspor,” kata Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemenkop UKM, Dewi Arif Rahman Hakim, Selasa (22/8/2023).
Dalam kegiatan bertajuk Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia bagi Pelaku Usaha Mikro Bidang e-Commerce, di Kota Bekasi, Jawa Barat, ia menjelaskan teknologi digital saat ini tak hanya menjadi media komunikasi jarak jauh.
Tapi juga dimanfaatkan untuk mendukung aktivitas ekonomi. “Sehingga, menjadi sumber profit dalam perekonomian,” ucapnya.
Sebab melalui e-commerce, Dewi mengaku aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk baik barang maupun jasa, bisa dilakukan dengan jaringan internet.
“Dalam e-commerce menawarkan kemudahan untuk berbelanja secara online. Jadi, meskipun penjual dan pembeli tidak bertemu langsung, transaksi bisa tetap berjalan lancar,” ujarnya.
Masih Kurang
Namun, Dewi melihat sampai saat ini penggunaan teknologi digital oleh pelaku UMKM di Indonesia masih kurang. Sehingga, UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital juga tergolong masih rendah.
Data Deloitte Access Economics menyebutkan 18 persen UMKM masih berada di level intermediate online, yang artinya pelaku usaha tidak hanya terlibat di media sosial. Tapi juga sudah bisa mengintegrasikan sosial media dengan pelanggan produk mereka.
“Hanya 9 persen UMKM yang sudah memaksimalkan peran internet untuk mengembangkan usaha mereka, advanced online,” katanya. (be-021)
Discussion about this post