BOGOR – Densus 88 anti-teror Mabes Polri mengeledah rumah terduga teroris berinisial DM alias AT di Kelurahan Pondok Rajeg, RT.1/8, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Tim Densus mengamankan sejumlah benda tajam dan buku. Pengeledahan itu dibenarkan oleh Ketua RT.1 Agus.
Ia menyebut, penggeledahan tersebut dilakukan oleh Densus 88 anti-teror Mabes Polri pada Jum’at (27/10) sekira pukul 08.30 WIB.
“Kaget juga saya juga, kenapa kok ada yg begini di warga saya. (Yang diamankan) Satu orang, cowo inisial DM,” ucapnya, Senin (30/10/2023).
Agus menyebut, dari hasil penggeledahan tersebut, petugas berhasil mengamankan beberapa barang bukti seperti benda tajam beberapa buku.
“Yang saya liat itu sajam, itupun kata istrinya dagangan, (jumlahnya ) banyak juga. Buku-buku ada beberapa biji, tebel-tebel saya juga engga paham itu buku apa,” ungkapnya.
Menurut Agus, DM alias AT telah tinggal di Kelurahan Pondok Rajeg sejak 2019 lalu. Terduga Teroris ini nampak memiliki rumah yang cukup megah di bilangan Ibu kota Kabupaten Bogor.
Dengan megahnya rumah yang dimiliki, lanjut Agus, DM alias AT diketahui hanya bekerja sebagai driver ojeg online (Ojol).
“Kerjaannya ojek online kalau engga salah, tinggal sama anak istrinya, anaknya kurang tau ada 2 apa 3,” katanya.
Hidup di tengah-tengah masyarakat dengan kurun waktu yang cukup lama, DM alias AT ini kurang bergaul dengan warga setempat dalam be-rukun tetangga.
“Kalau kesehariannya setahu saya emang dia itu kurang bergaul di lingkungan itu, agak tertutuplah. Kalau boleh dibilang saya juga engga tahu orangnya yang mana, wajahnya engga terlalu hafal,” tambah Agus.
Agus pun menegaskan, terduga teroris ini diamankan di luar wilayah administrasinya.
“Yang saya denger ditangkap di luar, di sini cuma penggeledahan aja, saya diinfokan tuh buat dampingi,” paparnya.
Pada saat kejadian penggeledahan, lanjut Agus, warga sempat kaget melihat banyaknya petugas yang datang ke rumah tersebut. Bahkan penduduk setempat sempat mengira rumah tersebut digeledah lantaran penghuninya diduga terlibat kasus narkoba.
“Ke depan akan diperketat lagi, saya perhatikan lagi biar engga terulang lagi, saya juga ngeri sih, ke depannya buat antisipasi warga pendatang baru harus diketatkan, mencegah jangan sampai terjadi lagi,” katanya. (be-031)
Discussion about this post