BOGOR – Cuaca ekstrem kembali melanda Indonesia, tak terkecuali di Bogor. Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Citeko Bogor Fatuhri Syabani mengatakan cuaca ekstrem terjadi akibat peralihan musim kemarau menuju musim hujan.
Untuk itu warga diimbau mengenali tanda-tandanya agar terhindar dari dampak cuaca ekstrim.
Fatuhri mengatakan, beberapa tanda-tanda cuaca ekstrem yang bisa dikenali antara lain:
1. Udara terasa panas terik sejak pagi hari
2. Terlihat awan Cumulus sejak pagi
3. Terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb) (awan hitam/gelap)
4. Udara terasa lebih dingin dan angin berhembus kencang sebelum hujan
5. Datangnya hujan lebat dengan tiba-tiba, yang didahului dengan petir/guntur yang masif.
Dirinya meminta masyarakat agar tetap waspada terhadap dampak buruk dari cuaca ekstrem seperti pohon tumbang hingga angin puting beliung.
“Saat terjadi hujan dan angin kencang, hendaknya menjauhi pepohonan yang dirasa sudah tua dan rawan roboh, atap rumah dari seng yang ringan juga hendaknya diperiksa kaitannya (baut/paku) agar tidak mudah terbawa angin, jika sedang berkendara di jalan saat hujan angin hendaknya menepi di tempat yang jauh dari pohon besar,” kata Fatuhri.
Sebelumnya BMKG Bogor menyatakan cuaca ekstrem di Bogor diprediksi terjadi hingga pertengahan November.
“Jika melihat peta prakiraan awal musim hujan yang dikeluarkan oleh Stasiun Klimatologi Jawa Barat (Staklim Dramaga Bogor), maka wilayah sekitaran Bogor memang sudah mulai masuk periode peralihan antara kemarau ke musim hujan. Jadi fenomena cuaca ekstrem ini terkait dengan masa peralihan musim,” kata Fatuhri.
Cuaca ekstrem ini kata dia, biasanya terjadi saat peralihan musim, sebelum berangsur masuk musim hujan pada pertengahan November nanti, untuk wilayah Bogor dan sekitarnya. Kondisi ini merupakan pertanda berakhirnya musim kemarau di wilayah Bogor dan sekitarnya. (be-031)
Discussion about this post