BOGOR – Indonesia memiliki keunggulan di sektor pertanian, sehingga perlu dikembangkan lebih jauh. Salah satunya menciptakan wirausaha berbasis agrikultur atau agripreneur yang berpotensi mendorong berkembangnya hilirisasi pertanian sekaligus menciptakan wirausaha unggulan.
“Ini bisa menciptakan lapangan kerja berkualitas dengan menghadirkan entrepreneur baru dengan produk berbasis riset,” jelas Menkop UKM, Teten Masduki, dalam acara Entrepreneur Hub Dialog Interaktif MenKopUKM bersama Agripreneur di Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Selain membangun infrastruktur, modernisasi birokrasi, SDM, pembangunan demokrasi. “Paling penting Indonesia perlu menyiapkan entrepreneur,” tambah menteri.
Teten mengungkap sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDB pada triwulan I 2023 sebesar 11,8 persen, dengan tren pertumbuhan yang positif sebesar 4,73 persen per kuartal.
Apalagi, Global Food Security Index (GFSI) mencatat bahwa indeks ketahanan pangan Indonesia tahun 2022 berada di peringkat 69 dari 113 negara dengan mengalami peningkatan di level 60,2 atau naik 1,69 persen dibandingkan tahun 2021.
Karena itu, pihaknya membidik persentase entrepreneur sebanyak 3,47 persen. Menurutnya untuk menjadi negara maju, persentase wirausaha sebuah negara minimal harus mencapai 4 persen.
“Indonesia harus berhasil mencetak 1 juta wirausaha agar dapat mencapai persentase yang ditargetkan,” kata Teten.
Sementara itu, Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim, mengaku Bogor memiliki 76 ribu UMKM. Namun, yang terdaftar secara resmi untuk mengurus perizinan baru mencapai sekitar 1.000 UMKM.
Saat ini dibutuhkan wirausaha yang terdaftar secara resmi guna ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bogor. Dia berharap acara ini bisa menjadi jawaban untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Semoga acara ini akan semakin meningkatkan pertumbuhan wirausaha di Bogor,” kata Dedie. (be-021)
Discussion about this post