JAKARTA – Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkap kasus tabrakan KA Turangga dan KRD di stasiun Cicalengka Bandung sangat memprihatinkan. Bahkan kejadian ini sangat tragis, karena ‘adu banteng’ alias head to head.
“Tabrakan KA di Cicalengka menjadi tamparan keras bagi sektor perkeretaapian, khususnya PT KAI yang selama ini sudah dikenal dengan pelayanan yang prima dan aspek safety yang tinggi,” tegas Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/1/2024).
Ia menilai kejadian ini seperti mengulang kasus tabrakan KRL di Bintaro yang terjadi pada 1987 lalu dan tabrakan KA di Brebes yang merenggut korban meninggal secara massal.
Karenanya, YLKI mendesak Kemenhub dan KNKT untuk segera melakukan investigasi atas kejadian tersebut. “Apa sebab musababnya. Segera melakukan audit total, baik audit teknis atapun audit managerial pada kejadian tabrakan tersebut,” katanya.
YLKI juga meminta managemen PT KAI harus memberi kompensasi dan ganti rugi yang optimal pada konsumen yang menjadi korban atas tabrakan ini. Selain itu juga harus menjamin kasus seperti ini tidak akan terulang kembali.
Tulus mengungkap tabrakan dua kereta tersebut harus menjadi pelajaran bahwa pemerintah dan operator jangan hanya fokus saat arus mudik saja.Tapi justru arus balik menjadi kritikal, karena kelelahan dari awak angkutan dan sumberdaya manusia di KAI. (be-021)
Discussion about this post