BOGOR-Sepasang suami istri mengalami tindakan tidak menyenangkan saat hendak berwisata di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor. Mereka diduga mengalami pemerasan oleh sebuah bengkel saat berniat mengganti oli mesin motornya yang mogok.
Namun, nyatanya mereka dimintai pembayaran sebesar Rp 2,7 juta karena pembongkaran kendaraan yang dilakukan. Sontak saja mereka terkejut dengan harga yang dikeluarkan oleh pihak bengkel.
Kejadian itu pun sempat viral di media sosial dan telah ditindak lanjut oleh pihak kepolisian setempat.
Kapolsek Babakan Madang Polres Bogor AKP Susilo Tri Wibowo mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (28/4) lalu. Anggotanya pun telah mendatangi bengkel yang bersangkutan untuk mengkonfirmasi perihal kejadian tersebut.
“Dari hasil komunikasi yang kami lakukan dengan pihak bengkel, hal tersebut terjadi karena kurangnya komunikasi saja sejak awal antara konsumen dan pihak bengkel, mengenai pengerjaan bongkar pasang onderdil dari kendaraan yang sudah terlanjur dibongkar tersebut,” katanya.
Menurut keterangan pemilik bengkel, kata dia, bahwa motor korban mengalami overheating akibat kehabisan oli mesin.
Kerusakan tersebut pun sudah dijelaskan berikut tindak lanjut yang harus dilakukan untuk perbaikan motor tersebut dari pihak bengkel kepada korban. Namun korban merasa keberatan dengan harga perbaikan motor yang dinilainya terlalu mahal tersebut.
“Mengenai hal tersebut kami meminta kepada pihak konsumen yang masih tidak puas perihal kejadian tersebut bisa mendatangi Polsek Babakan Madang untuk sama – sama menyelesaikan masalah ini,” imbaunya.
“Kami tunggu di Polsek Babakan Madang dan kami siap membantu menyelesaikan permasalahan ini,” tambah Susilo.
Sebelumnya, beredar sebuah video seorang sepasang suami istri yang merasa diperas sebuah bengkel di kawasan Sentul. Aksi pemerasan terjadi saat korban hendak berlibur namun kendaraan yang dibawa mengalami mogok dan mendatangi bengkel yang dimaksud.
Awalnya hanya berniat mengganti oli, mekanik bengkel tersebut tiba-tiba membongkar mesin motor korban dengan alasan ada masalah.
Namun setelah dilakukan pembongkaran, korban terkejut karena diminta untuk membayar uang sebesar Rp2,7 juta untuk perbaikan motornya dengan menunjukkan bon onderdil yang harus diganti.
Merasa keberatan, korban pun meminta untuk memasang kembali mesin yang telah dibongkar. Namun korban tetap dimintai biaya sebesar Rp450 ribu dengan penjelasan biaya ganti bongkar pasang.
Karena korban tak mau membayar biaya untuk pemasangan kembali mesin motornya tersebut, akhirnya korban memilih mengangkut motornya dengan menyewa mobil pikap. Saat korban pergi pun diminta uang sebesar Rp200 ribu sebagai upah mekanik bengkel. (be-031)
Discussion about this post