BOGOR– Selain menjadi ikon kota, keberadaan Tugu Kujang juga telah menjadi salah satu simbol budaya kasundaan.
Sehingga dalam setiap Hari Jadi Bogor (HJB), para budayawan melakukan kegiatan rutin ngumbah kujang-kujang pusaka di areal Tugu Kujang ini dan sekaligus ngumbah Tugu Kujangnya.
Diketahui Kujang merupakan senjata tradisional orang sunda umumnya Pajajaran dan telah menjadi pusaka budaya. Nah, sebagai benda pusaka budaya tentu keberadaannya harus terus dipelihara.
Ketua Umum Kawani Bogor Sendi Fardiansyah ikut menyoroti kegiatan ngumbah tugu kujang tersebut.
Menurut dia, keunikan prosesi ngumbah kujang bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang bisa menarik wisatawan dalam negeri bahkan dari manca negara.
Untuk itu, harus ada promosi kegiatan Ngumbah Tugu Kujang yang lebih intensif dan kegiatan ini menjadi bagian formal dari rangkaian kegiatan HJB.
Karena kata dia, ngumbah kujang merupakan kegiatan yang telah dilakukan oleh karuhun-karuhun terdahulu sebagai upaya merawat senjata.
“Peninggalan masa lalu harus terus dilestarikan sebagai bagian dari simbol budaya kasundaan dan ngarawat pusaka,” katanya.
Selain itu dengan kegiatan ini maka Tugu Kujang akan selalu terawat dan tentu kondisinya akan selalu terpantau, sehingga jika diperlukan dapat dilakukan upaya rehabilitasi atau revitalisasi demi menjaga tetap terpeliharanya Tugu Kujang sebagai bagian dari budaya dan menjaga keindahan ikon kota sebagai bagian dari penataan kota.
Menurut Sendi, prosesi Ngumbah Tugu Kujang merupakan kegiatan budaya yang unik, yang dimulai dengan ngala cai, ngawinkeun cai dan kegiatan ngumbahna.
“Alhamdulillah setelah rutin dilakukan dalam setiap HJB, kali ini Kawani Bogor turut memberikan suport dalam mendokumentasikan kegiatan ini secara utuh. Mudah-mudahan dokumentasi ini bisa menjadi salah satu referensi peristiwa budaya dan menjadi bagian dari materi pengetahuan sejarah,” katanya.
Dirinya menambahkan, mudah-mudahan kegiatan Ngumbah Tugu Kujang ke depan bisa memberikan dampak positif bagi peningkatan kegiatan sosial dan ekonomi warga kota, sehingga sesuai dengan tagline Kawani Bogor “Kota Tertata Warga Bahagia.”
Discussion about this post