BOGOR – Dinilai tidak peka terhadap keadaan sekitar, mungkin itu ungkapan yang pas buat Bupati Bogor Iwan Setiawan saat ini.
Pasalnya, ketika warganya tengah berjuang terkena dampak kekeringan, dirinya malah terbang ke Prancis bersama pejabat yang lain.
Kepergiannya ke Prancis dibenarkan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kabupaten Bogor Bayu Ramawanto.
Menurut Bayu, Iwan Setiawan terbang ke Negara Prancis itu bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kabupaten Bogor, Suryanto Putra dan Direktur Operasional Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Tedi Kurniawan.
“Betul (Bupati ke Eropa), bersama Direktur Operasional Perumda Tirta Kahuripan dan Asisten Ekbang Kabupaten Bogor,” kata Bayu, Senin (23/10/2023).
Bayu menjelaskan, tujuan Iwan Setiawan ke Prancis itu untuk menangani kekeringan di Kabupaten Bogor dengan bertemu perusahaan Suez Pte. Ltd. khusus menangani air bersih dan teknologi penanganan limbah untuk bekerjasama dengan PDAM Tirta Kahuripan.
“Ini undangan dari Suez langsung, kita berencana menjajaki kerjasama. Mereka ingin menjelaskan rincian teknologi dan keahlian manajemen serta tentang bagaimana SUEZ dapat mendukung Indonesia, khususnya Kabupaten Bogor dan Perumda Tirta Kahuripan dalam pengembangan layanan air di masa depan yang berdampak positif pada lingkungan hidup, kesehatan dan iklim,” ujarnya.
Di sana, Perumda Tirta Kahuripan dan Bupati Bogor akan mengikuti serangkaian kegiatan, di antaranya dialog interaktif dan kunjungan ke water treatment plant, kunjungan ke wastewater treatment plant, dan mengunjungi water treatment supporting industry.
Para delegasi akan diajak melihat perkembangan teknologi terbaru dan terkini dalam pengelolahan air minum dan air limbah, serta energi yang berwawasan lingkungan yang sudah diterapkan hampir seluruh proyek Suez di dunia.
Dirinya mengatakan bahwa cakupan layanan PDAM sekarang ini baru 11 persen untuk instalasinya. Sedangkan yang 80 persennya belum, karena teknologinya belum di suport anggaran untuk melayani cakupan sampai se-Kabupaten Bogor.
Jika mengandalkan CSR dari Perusahaan yang ada di Kabupaten Bogor, kata dia tidak akan mencukupi kebutuhan penanganan air bersih untuk warga yang mengalami kekeringan.
Diketahui, saat ini masyakat Kabupaten Bogor yang sedang mengalami krisis air bersih karena dilanda kekeringan.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat sebanyak 37 dari 40 kecamatan yang ada di daerahnya terdampak kekeringan sejak 3 Mei-20 September 2023.
“Kekeringan di Kabupaten Bogor yang telah mencapai angka 92,5 persen ini tersebar di 164 desa/kelurahan dengan total penyintas 98.025 Kartu Keluarga (KK) atau 335.901 jiwa,” kata Staf Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bogor Jalaludin di Bogor. (be-031)
Discussion about this post