JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat pendapatan negara hingga akhir Juni 2023 mencapai Rp1.407,9 triliun.
“Angka pendapatan tersebut sudah 57,2 persen dari total target pendapatan negara tahun ini,” kata Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, dalam keterangannya, Senin (24/7/2023).
Ini berarti kinerja APBN hingga akhir Juni tetap solid dan baik.
Sedangkan sisi belanja negara selama semester pertama 2023 mencapai Rp1.255,7 triliun atau 41,0 persen dari target APBN tahun ini.
Dengan demikian, Sri mengaku APBN surplus Rp152,3 triliun atau 0,71 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Menurut menteri, posisi positif ini memberikan keyakinan bahwa defisit tahun ini masih bisa dijaga dan diturunkan.
Bahkan keseimbangan primer rupiah di Rp368,2 triliun ini cukup besar dibanding tahun lalu.
Padahal kondisi perekonomian global saat ini melemah, seperti Amerika, Eropa, Jerman, Prancis, Inggris, Jepang, dan Korea.
Negara tersebut selama ini memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian dan perdagangan dunia perlu diwaspadai. Namun, negara seperti Turki, Meksiko, dan termasuk Indonesia terpantau masih dapat terus bertahan pada posisi ekspansi akselerasi.
Dari nilai ekspor dan impor, Indonesia terlihat melambat. Ekspor sampai dengan Juni mencapai 20,61 miliar dolar AS atau turun 21,2 persen (yoy) dibanding tahun lalu.
Ini terjadi karena menurunnya permintaan terhadap barang ekspor serta harga komoditas yang mengalami koreksi. (be-021)
Discussion about this post