BOGOR– Masyarakat terdampak pemadaman air di Jalan Otista bakal gigit jari karena tak ada air bersih yang mengalir ke rumahnya dalam waktu dekat.
Pasalnya, perbaikan dipastikan bakal lama dikerjakan mengingat parahnya kebocoran yang terjadi akibat proyek Jalan Otista.
Perumda Tirta Pakuan, melalui Direktur Teknik Ardani Yusuf mengatakan saat ini timnya sudah mengecek ke lokasi kebocoran.
Melalui akun resmi Perumda Tirta Pakuan, ia mengatakan kebocoran yang terjadi saat ini di pipa yang sebelumnya diperbaiki karena rusak akibat proyek otista, kali ini Capstok penahan pipa tanahnya terbawa longsor.
“Kami sudah sudah berkoordinasi dengan PUPR dalam hal ini PPK, mohon izin untuk perbaikan akan mengubah kontruksi yang ada, yaitu menempatkan pipa diatas jembatan atau median,” katanya.
Awalnya kata dia, pihak Perumda akan menyambung kembali pipa yang bocor, tapi karena tidak memungkinkan dan lokasinya cukup tinggi sehingga petugas akan merelokasi pipa di jembatan ke daerah yang lebih aman.
Terkait waktu pengerjaan, pihaknya mengatakan jam 6 sore ini pekerjaan akan selesai, namun itu baru estimasi saja. “Kita melihat saat ini medannya cukup berat, seperti yang saya sampaikan lokasi kebocoran cukup tinggi sehingga memerlukan alat bantu,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, semoga pengerjaan kebocoran bisa segara dilaksanakan dan tepat waktu. Untuk itu pihak Perumda meminta maaf kepada masyarakat Bogor, khususnya warga terdampak.
“Apabila warga membutuhkan air, kami akan segera mengirimkan tangki,” katanya.
Sebelumnya, akibat pemadaman air, ribuan warga penghuni Jalan Otista dan sekitarnya mengalami kesulitan air bersih sejak pukul 10 malam pada Minggu 18 Juni 2023. Bahkan, warga terganggu hingga sampai pada urusan ibadah.
“Dzolim ini sih, mau wudhu untuk solat sampe nggak bisa. Tidak ada pemberitahuan apapun mau pemadaman air begini,” ujar Indri, warga Babakan Peundeuy, Senin (19/6/2023).
Indri mengakui, sejak proyek itu hadir ke dekat pemukimannya, kerap menyebabkan permasalahan namun kebal kritik, karena dilindungi para pejabat.
“Sejak awal beraktivitas disini menyengsarakan. Berisik, debu makin tebal dan tiga kali bikin warga kesulitan air,” kata ibu rumah tangga itu.
Dalam admin medsos milik Perumda Tirta Pakuan menyebutkan, akibat kerusakan pipa, berdampak pemadaman sementara kepada warga Jalan Otista, Babakan Peundeuy, Jalan Bangka, Jalan Riau, Jalan Sambu, Babakan Fakultas, IPB, Tegallega dan sebagian Perum Bogor Baru.
Discussion about this post