JAKARTA-Mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bakal bebas pada 10 April mendatang dan akan kembali ke panggung politik nasional.
Kembalinya Anas ke kancah politik nasional dinilai bakal menjadi ‘ancaman’ baru Partai Demokrat.
Deputi Balitbang DPP Demokrat Syahrial Nasution mengatakan, Anas bukan momok yang menakutkan. Bagi Demokrat, mantan ketua umumnya itu bukan kendala yang akan menghalangi partai menuju Pemilu 2024.
“Soal Anas Urbaningrum, bukan kendala apalagi jadi momok menakutkan bagi Demokrat,” ujar Syahrial kepada wartawan, Rabu (5/4).
Anas dianggap sebagai bagian masa lalu Partai Demokrat. Menurut Syahrial, sosok Anas pantas dilupakan.
Terlebih, kasus yang dihadapi Anas dianggap tidak ada hubungannya dengan partai. Kasus korupsinya itu disebut merupakan tindakan pribadi.
“Mas Anas berhadapan dengan proses hukum yang terkait dengan pribadinya dan tidak terkait dengan Demokrat,” kata Syahrial.
Diketahui, saat ini partai berlambang mersi ini tengah bersiteru dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Kisruh KLB Demokrat yang dilancarkan Moeldoko memasuki babak baru. Eks Panglima TNI itu mengajukan Peninjauan Kembali (PK).
Bebasnya Anas dianggap menjadi angin segar bagi kubu Moeldoko yang terus melawan AHY. Anas diyakini bakal satu barisan dengan Moeldoko.
“Hal ini tentu akan memberikan sentuhan terindah lagi bagi eksistensi Partai Demokrat KLB pimpinan Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko, dan akan lebih mempunyai daya hajar yang dahsyat bagi para politisi kubu AHY penghamba SBY yang memberhalakan Politik Dinasti dan tiranik,” ujar kubu Moeldoko, Saiful Huda dalam keterangannya, Selasa (4/4).
Anas disebut bakal membuka rahasia korupsi Wisma Atlet Hambalang dan beberapa kasus mega korupsi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kini menjabat Ketua Majelis Tinggi Demokrat.
“Semua rahasia korupsi Wisma Atlet Hambalang beserta beberapa kasus mega korupsi lainnya di masa kepemimpinan nasional SBY konon akan dibukanya ke publik,” ujar Saiful. (be-031)
Discussion about this post