BOGOR – Menko Pangan, Zulkifli Hasan dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol kembali turun gunung menindak tegas para perusak lingkungan di kawasan hulu Bogor.
Kali ini, sedikitnya empat lokasi didatangi kedua menteri yang sebelumnya telah menyegel Hibisc Fantasy Puncak milik PT Jaswita Jabar. Lokasi pertama yang didatangi yakni Gunung Geulis Country Club, Summarecon Bogor dan Bobokabin yang berlokasi di kawasan Gunung Mas.
Menko Pangan, Zulkifli Hasan mengaku heran dengan terbitnya kajian lingkungan di kawasan elit tersebut.
“Ada beberapa catatan dari Kementerian Lingkungan Hidup yang masuk dalam pelanggaran berat. Ada aliran sungai Ciangsana yang kini berubah menjadi kawasan perumahan. Terjadi sedimentasi di sungai Ciangsana karena aktivitas cut n fill. Bencana soal waktu saja ini,” kata Zulhas, saat ditemui di kawasan Summarecon Bogor, Kamis (13/03/2025).
Zulhas juga mengaku tidak menemukan adanya sumur resapan dan biopori baik di kawasan Gunung Geulis Golf maupun Summarecon Bogor.
“Paling parah itu ada cut n fill kemudian ada izin lingkungannya tapi tidak sesuai dengan yang dikerjakan. Nanti akan ada detailnya dari LH, apa saja pelanggaran di Summarecon ini,” tandasnya.
Zulhas menegaskan, keikutsertaannya sebagai Menko Pangan dalam aksi penertiban lahan tersebut, merupakan awal dari swasembada pangan.
“Pangan bisa swasembada kalau lingkungannya bagus. Kalau banjir bandang datang, habis semua. LH itu dibawah koordinasi Menko Pangan. Kalau pengen maju, semua aspek harus dibenahi sekaligus mewujudkan clear n clean government,” ungkapnya.
Kementerian Lingkungan Hidup menjumpai kawasan Gunung Geulis yang merupakan kawasan hijau sudah berubah bentuk menjadi pemukiman.
“Kawasan ini menjadi hulu sungai Cikeas. Jadi kalau di kawasan jadi perumahan mewah. Jelas disini banyak pelanggaran, apa saja nanti dijelaskan Menteri LH,” paparnya.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofik menjelaskan, peristiwa banjir bandang menjadikan alas adanya evaluasi total terkait landscape di DAS Bekasi seluas 145 ribu hektare.
“Saat ini kami sedang ada di segmen puncak seluas 28 ribu hektare. Disini terjadi perubahan tata ruang yang cukup signifikan. Dari 28 ribu hektare itu ada 12.500 hektare yang merupakan lingkungan ekosistem dibawahnya dan kawasan bencana. 2022 diubah menjadi kawasan pemukiman dan pertanian serta tambang,” jelas Hanif.
Hanif menegaskan, sesuai instruksi Presiden RI, penertiban lingkungan dilakukan tanpa pandang bulu. Atas arahan itu, pihaknya melakukan langkah evaluasi terkait penggunaan landscape kawasan ini.
“Dari 145 ribu hektare, hutannya hanya tersisa 4.000 hektare padahal seharusnya hutannya 30 persen,” beber Hanif.
Selanjutnya, pihaknya akan mengevaluasi total kawasan Gunung Geulis dan kawasan Summarecon Bogor melalui langkah sistematis dan struktural.
“Untuk mengembalikan fungsi DAS hulu menjadi sangat penting. Ada sekitar 145 ribu hektare yang menjadi tanggungjawab kita semua,” katanya.
Di kawasan Summarecon, Hanif mengungkapkan jika pada 2010 kawasan yang saat ini dikuasai Summarecon merupakan kawasan perlindungan ekosistem dibawahnya.
“Kami sedang telusuri, mengapa kawasan lindung bisa berubah menjadi pemukiman. Perubahan ini harus ada kajian ilmiah,” ungkapnya. (bil)
Discussion about this post