JAKARTA – Menyusul perubahan iklim dan fenomena El Nino, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pun merebak. DPR meminta pemerintah melakukan antisipasi.
“Sudah sejauh apa persiapan pemerintah untuk menghadapi melonjaknya kasus DBD di Indonesia? Jangan sampai fasilitas pelayanan kesehatan kita terlambat dalam mengantisipasinya,” kata Anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani Aher, seperti dikutip Rabu (20/9/2023).
Dengan adanya perubahan iklim dengan suhu memanas ditambah fenomena El Nino, ia mengungkap kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat signifikan.
Pada periode Januari-Agustus 2023, menurut Kementerian Kesehatan, ada 57.884 kasus DBD di seluruh Indonesia.
Di periode yang sama, total kematian akibat DBD di Indonesia mencapai 422 kasus.
Karena itu, ia meminta pemerintah agar melakukan upaya penanganan penuh, terutama di daerah dengan kasus DBD tinggi.
“Penyakit DBD dengan gejala demam, nyeri sendi, sakit kepala, mual dan timbul bintik-bintik merah tergolong penyakit berbahaya jika tidak segera ditangani,” tegasnya.
Menurut Netty, proses pencegahan, pengobatan dan pemulihannya harus disiapkan dengan baik. “Daerah yang kerap kali kasus DBD-nya tinggi harus jadi prioritas penanganan pemerintah,” ucapnya.
Selai menyiapkan alat kesehatan inti dan penunjang, ia menandaskan juga kesiapan dan ketersediaan tenaga medis untuk menghadapi potensi ancaman tersebut, terutama di daerah-daerah 3 T (tertinggal, terpencil dan terluar). (be-021)
Discussion about this post