JAKARTA – Masyarakat harus waspada. Jelang Pemilu 2024 kemungkinan banyak beredar uang palsu (upal).
“Jadi masyarakat harus hati-hati,” kata Wakil Ketua DPR, Rachmat Gobel, sebagaimana dilansir Parlementaria, Selasa (15/8/2023).
Ia mengingatkanberedarnya uang palsu masih merupakan ancaman dan merugikan masyarakat, terutama rakyat kecil.
Apalagi melihat kondisi ekonomi dunia, termasuk ekonomi Indonesia, yang kini sedang menurun.
Dalam situasi itu, selalu ada pihak tertentu yang mencari peluang untuk mendapat keuntungan sendiri dengan menyebarkan uang palsu.
Saat situasi ekonomi menurun, ia mengungkap rakyat kecil merupakan pihak yang paling menderita. Kondisi tersebut kerap dimanfaatkan dengan menyebar uang palsu.
“Jangan sampai rakyat kecil yang tak tahu apa-apa, dituduh sebagai pengedar uang palsu,” tegasnya.
Karenanya menjelang Pemilu, Gobel menambahkan bisa saja ada pihak yang mengail di air keruh.
Pihak tersebut mencoba menciptakan keresahan dan instabilitas nasional dengan mengganggu ketenangan proses pemilu.
Ada pula pihak yang ingin memperdaya, bahkan menjadi bagian peredaran uang palsu di kalangan pelaku politik.
“Semua kemungkinan bisa terjadi. Karena itu tingkat kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan. Cek dengan hati-hati jika menerima uang atau saat bertransaksi,” katanya. (be-021)
Discussion about this post