JAKARTA – DPR mendesak pemerintah meningkatkan kewaspadaan kasus antraks terhadap manusia dan hewan ternak agar tak menyebar ke daerah lain.
“Sebab telah jatuh korban meninggal dunia dari sejumlah warga yang di tes positif untuk antraks,” kata anggota Komisi IV DPR, Johan Rosihan, menyusul merebaknya kasus antraks di Gunung Kidul, Yogyakarta, Kamis (13/7/2023).
Untuk itu, pemerintah harus mengantisipasi menyebarnya antraks ke daerah lain.
Apalagi mengutip data Kementan, Rabu (5 /7/2023) lalu, tercatat ada 12 ekor hewan ternak mati. Sementara itu 85 warga positif antraks berdasarkan hasil tes serologi yang dilakukan kementerian kesehatan.
“Kita mesti memahami bahwa antraks ini berupa penyakit yang menyerang hewan yang dapat menular ke manusia, dalam penyebarannya. Manusia bisa terinfeksi jika mengonsumsi hewan ternak tersebut dan dapat masuk langsung ke tubuh manusia,” jelasnya.
Jadi, Johan meminta pemerintah segera bertindak mengatasi kasus antraks. Sebab penyakit ini telah mengancam jiwa manusia dan hewan ternak serta merugikan para peternak. Ini akibat lemahnya tata laksana penanganan penyakit hewan di negara ini.
Pihaknya berharap ada edukasi pada masyarakat bahwa hewan yang mati akibat antraks harus dikubur atau dibakar serta tidak boleh dikonsumsi, sebab menurutnya penyakit antraks ini adalah penyakit yang tidak dapat dibebaskan namun hanya bisa dikendalikan.
“Ini semacam wabah penyakit hewan namun menular pada manusia, sehingga perlu vaksin untuk mencegahnya,” ujarnya. (be-021)
Discussion about this post