BOGOR – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid mengungkapkan, isu politik identitas sejatinya tidak lagi harus diperdebatkan.
Sebab menurutnya, dalam catatan sejarah masa pergerakan, perjuangan dan kemerdekaan juga ada politik berlandaskan identitas.
“Indonesia Merdeka, lalu NKRI terbentuk, itu semua adalah buah dari pergerakan dan perjuangan dari identitas kebangsaan. Dan identitas umat Islam sangatlah kental di dalam sejarah tersebut,” ungkapnya dalam seminar di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Iman, Parung, Kabupaten Bogor, kemarin.
Hidayat Nur juga menegaskan, Indonesia adalah negara Demokrasi dengan asas Pancasila, yang prinsip pertama dan utamanya Ketuhanan yang Maha Esa.
Jadi jelas, lanjutnya, sejak dulu keyakinan agama adalah pondasi nasionalisme bangsa Indonesia.
“Jadi kalau ada istilah Jas Merah atau jangan sekali kali melupakan sejarah, maka adapula istilah Jas Hijau. Jangan sampai hilangkan jasa ulama, umaro dan umat,” tutur Hidayat Nur Wahid.
Wakil Ketua MPR RI itu mengajak para santri dan mahasiswa serta semua warga memperbanyak literasi sejarah para pejuang yang telah berkorban jiwa raga untuk bisa berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Para Kyai, para santri, berkorban dengan identitas keagamaan guna kemerdekaan bangsa. Berkorban demi berdirinya NKRI,” tukasnya.
Dalam kegiatan seminar nasional bertajuk Politik Identitas yang terselenggara atas bekerja sama dengan Forum Alumni BEM itu digelar di mesjid utama Pondok Pesantren Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman, Desa Waru Jaya, Parung Bogor.
Sekjen Forum Alumni BEM, Riki Pratama menambahkan, tujuan adanya giat ini adalah untuk menambah wawasan kebangsaan serta terus meningkatkan nasionalisme para santri terutama mahasiswa dan generasi muda.
“Ini sebagai wujud kepedulian dari kami Forum Alumni BEM serta Yayasan Ashriyyah Nurul Iman bagi kemajuan bangsa dan negara,” pungkas Riki. (be-007)
Discussion about this post