JAKARTA – Imbas naiknya harga beras, sejumlah warga tak mampu di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengais sisa panen padi di sawah.
Kondisi ini mendapat sorotan dari Anggota Komisi II DPR, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra.
“Indonesia semestinya tidak kekurangan pangan,” katanya, seperti dikutip dari laman DPR.
Karenanya, anggota Dewan yang akrab di sapa Gus Adhi ini, meminta pemerintah benar-benar hadir dan mengatur tata niaga pangan dari desa.
“Mari kita atur supply and demand pangan dari tingkat desa,” jelasnya.
Menurutnya, kehadiran penyuluh, teknologi dan pendampingan di segala sektor harus diperkuat. Sehingga ketersediaan pangan benar-benar bisa dipantau di masing-masing desa.
Ia juga meminta perlu ada peningkatan peran kepala desa sebagai penggerak pertanian dan KUD sebagai bank tani, pengolah dan pengatur tata niaga pangannya.
Kalau dilakukan pergerakan secara masif, pihaknya optimistis bangsa Indonesia kembali sebagai negara agraris dan bisa swasembada pangan.
Sehingga kita dapat terhindar dari praktek-praktek mafia pangan.
Anggota Fraksi Partai Golkar ini menilai potensi pertanian dan SDM pertanian Indonesia saat ini masih bisa digerakkan lebih maksimal lagi.
Asalkan ada kehadiran pemerintah dalam regulasi, bantuan pendanaan modal, teknologi dan pendampingan pasca panennya. “Ini dimulai dari skala kecil tapi konkret,” katanya. (be-021)
Discussion about this post