JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengalokasikan anggaran Rp6,80 triliun pada 2024 yang sebagian akan digunakan membangun infrastruktur untuk masyarakat.
“Sebagian anggaran digunakan untuk penguatan akses energi bagi masyarakat,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, dalam keterangannya, Kamis (14/12/2023).
Untuk itu, menteri meminta pengguna anggaran di Kementerian ESDM sesegera mungkin melakukan tender pada akhir 2023 ini agar program dengan angka yang besar bisa memberi manfaat kepada masyarakat.
“Mengapa harus lebih cepat? karena semakin cepat diselesaikan, makin cepat anggaran terserap dan semakin cepat infrastruktur bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas,” jelasnya.
Bangun Infrastruktur
Kementerian ESDM sudah mematok anggaran untuk pembangunan infrastruktur bagi masyarakat, seperti pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang Tahap II Ruas Batang-Cirebon dengan nilai Rp973,7 miliar, konverter kit (Konkit) untuk nelayan 15.000 paket senilai Rp156 miliar, konkit untuk petani 19.000 paket senilai Rp158 miliar; 5 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Rp56 miliar serta Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) sebanyak 80.000 sambungan Rumah Tangga senilai Rp205 miliar.
Ada juga anggaran yang dipatok untuk penguatan sistem mitigasi bencana geologi sebanyak 12 kegiatan senilai Rp207 miliar, rehabilitasi Pos Pengamatan Gunung Api Rp38,14 miliar dan 11 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpadu senilai Rp99 miliar.
“Kita harus cepat karena dananya udah disediakan, dan itu memberikan manfaat kepada rakyat kecil. Jadi kalau masyarakat menerima seperti program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) diterima bulan Maret 2024, mereka bisa menikmati bantuan pemerintah selama 9 bulan di tahun 2024,” kata menteri. (be-021)
Discussion about this post