BOGOR – PT Fajar Mina Abadi, kontraktor pelaksana proyek Jembatan Otista membuat warga Jalan Otista sengsara. Ulahnya kali ini merusak pipa PDAM yang mengalirkan air bersih ke wilayah mereka.
“Sejak tadi malam air tidak mengalir. Ini sudah kedua kalinya air mati. Sudah jelas ada pipa PDAM dan sangat vital, masih juga dirusak. Kan goblok,” kata Adhi, warga Babakan Peundeuy, Baranangsiang, Kota Bogor, Jumat (12/05/2023).
Akibatnya, sejak pagi hari terpantau warga Jalan Otista berhamburan ke luar rumahnya. Mereka berebut mendatangi mobil tanki air dari PDAM Tirta Pakuan.
“Kontraktor tidak profesional. Seharusnya jalur air dan kabel listrik warga diamankan dulu sebelum mengerjakan. Keliatan bodohnya,” timpal warga lainnya.
Aktivitas wargapun terganggu. Para pelajar terpaksa berangkat sekolah tanpa mandi, warga tidak bisa melakukan kegiatan sehari-hari.
“Sejak semalam kami tidak ada pasokan air. Mobil tanki juga baru pagi ini datang dan itupun terbatas. Banyak yang belum kebagian dan harus antre panjang,” kata Wali, warga sekitar.
Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina juga murka. Ia terpaksa ikut disibukan dengan ulah kontraktor yang mengabaikan faktor kerusakan pada sarana publik.
“Tekanan air besar, pipa sambungan sementara kena getaran alat, dan pipa lepas sambungannya,” kata Rena saat dikonfirmasi.
Rena juga menegaskan, jika pihaknya telah menegur pihak kontraktor. “Kami minta percepat pembangunan jembatan untuk pipa-pipa itu dibuat terlebih dahulu. Minggu depan saya minta jembatan utilitas harus sudah selesai,” tandasnya. (be-007)
Discussion about this post