BOGOR – Konstelasi politik jelang Pilkada Kabupaten Bogor makin menghangat. Sejumlah partai politik mulai bergerilya melakukan manuver politiknya.
Tidak hanya parpol pemenang Pileg 2024, sejumlah parpol non parlemen juga mulai memanaskan mesin politiknya.
Seperti yang dilakukan para elite Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Ummat, Partai Perindo, Partai Gelora dan Partai Garuda.
Mereka sepakat untuk membentuk poros baru dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Bogor bulan November mendatang.
Ketua DPD PSI Kabupaten Bogor, Mualim Daud menjelaskan, keenam Parpol tersebut telah menjalin komunikasi dan pertemuan guna membahas pembentukan poros baru parpol non parlemen dalam Pilkada Bupati Bogor.
“Untuk menghadapi pilkada serentak 2024 ini, kami partai-partai yang belum mendapatkan kursi parlemen di DPRD Kabupaten Bogor bersepakat membentuk satu kekuatan politik baru,” jelas Mualim Daud, Jumat (10/5/2024).
Menurut dia, perolehan suara keenam partai pada Pileg 2024 tersebut apabila digabungkan dengan total 260 ribu lebih suara sah.
Dasar itulah yang akan dimanfaatkan untuk mendulang suara pada pemilihan Bupati di Kabupaten Bogor nantinya.
“Kami ingin menggunakan hak konstitusi, ada 260 ribuan perolehan suara sah rakyat bogor pada pileg 2024 yang tidak bisa dikonversikan dalam bentuk kursi parlemen karena menggunakan Sainte Lague,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, pada pertemuan yang berlangsung pada Kamis, 9 Mei kemarin, keenam partai menyepakati beberapa poin yang akan disodorkan ke bakal calon bupati Bogor untuk menjadi pertimbangan koalisi.
Diantaranya, mewujudkan pembangunan Kabupaten Bogor menjadi kabupaten termaju di Indonesia. Partai non parlemen bekerjasama dalam pilkada 2024, kerjasama didasarkan pada visi dan tujuan bersama demi eksistensi serta keberlanjutan partai non parlemen.
Kerjasama itu bertujuan untuk menyatukan kekuatan agar dapat terpilihnya pimpinan kepala daerah yang dapat mempersatukan semua elemen masyarakat dan serta menghindari polarisasi pada pilkada 2024.
“Calon Bupati dan wakil Bupati yang akan didukung oleh partai non parlemen ditentukan disepakati bersama yang mampu mensejahterakan rakyat Kabupaten Bogor dan yang terakhir kesepakatan partai non parlemen ditindaklanjuti dengan kerja politik bersama-sama,” beber Muallim Daud.
“Butir kesepakatan dituangkan dalam piagam kerjasama yang telah ditandatangani para ketua partai pada deklarasi partai non parlemen beberapa waktu lalu,” lanjutnya.
Meskipun begitu, masih kata Muallim, hingga saat ini Poros Non Parlemen belum menentukan sikap akan memberikan dukungan suara mereka kepada siapa.
Pihaknya akan dengan terbuka menjalin komunikasi dengan siapapun yang ingin maju dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bogor nantinya.
“Saat ini belum menentukan dukungan, bagi bakal calon bupati dan wakil bupati yang akan berkontestasi pada pilkada mendatang. Kami buka pintu selebar-lebarnya untuk berkomunikasi, termasuk calon independen untuk mendapatkan dukungan Poros Partai Non Parlemen,” pungkas Muallim Daud. (be-007)
Discussion about this post