ITALI – Italia telah mendeklarasikan darurat nasional selama enam bulan kedepan, demi memberikan ruang bagi pemerintahnya yang sedang kewalahan mengatasi gelombang imigran di selatan negara itu.
Pemerintah Italia mengumumkan keputusan itu setelah menggelar rapat kabinet pada Selasa (11/4/2023).
Mereka menyatakan status itu diperlukan “untuk mengambil langkah-langkah darurat demi meredam penyumbatan” di penampungan imigran di pulau milik Italia di Mediterania.
Stasiun televisi milik pemerintah kemudian mengumumkan bahwa Italia akan menunjuk seorang komisioner khusus untuk mengurus masalah imigran ini.
Perdana Menteri Giorgia Meloni dan jajaran kabinetnya juga sudah menyetujui pengucuran dana tambahan 5 juta euro atau setara sekitar Rp81,4 miliar untuk perkara imigran ini.
Selain itu, pemerintah juga menyatakan mereka membutuhkan “struktur baru, yang cocok untuk menampung juga memproses dan merepatriasi imigran yang tak memenuhi persyaratan untuk menetap.”
Meski demikian, sejumlah anggota kabinet pemerintahan Italia menegaskan status darurat ini tak serta merta menyelesaikan masalah.
“Yang jelas, ini tidak akan menyelesaikan masalah, yang solusinya justru tergantung pada intervensi dari Uni Eropa,” ujar Menteri Perlindungan Sipil dan Kebijakan Kelautan Italia, Nello Musumeci, seperti dikutip Associated Press.
Selama ini, pemerintah Meloni memang sudah berulang kali menuntut solidaritas negara-negara Uni Eropa dalam menghadapi banjir imigran di kawasan tersebut.
Merujuk pada data Kementerian Dalam Negeri Italia, mereka sudah membantu dan memulangkan sekitar 31 ribu imigran sejak awal tahun ini. Angka itu empat kali lebih banyak dari periode yang sama tahun lalu.
Kebanyakan imigran datang dari Pantai Gading, Pakistan, Mesir, Tunisia, dan Bangladesh. Mereka biasanya dibawa kapal-kapal penyelundup manusia. (be-007/net)
Discussion about this post