BOGOR – Suhu politik rasa Pilkada di Kota Bogor makin memanas saja. Sejumlah bakal calon walikota mulai sibuk berkompetisi.
Beberapa diantaranya bahkan kerap berbelanja poster dan branding papan di titik-titik strategis di Kota Bogor. Ya, pembiayaan yang tidak murah untuk merebut kursi empuk Walikota Bogor itu, nampaknya menjadi pertanda besarnya modal politik di Kota Bogor.
Bahkan, ratusan angkutan umum di Kota Bogor ‘kecipratan’ berkahnya, dengan kehadiran wajah-wajah bakal calon walikota.
Namun, tidak bagi sang petahana, Dedie A Rachim. Mantan Wakil Walikota Bogor itu rupanya lebih memilih strategi face to face bersama para pendukung dan relawannya yang terbentuk secara mandiri.
Jebolan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, rupanya sedang sibuk membangun sebuah koalisi besar. Hal itu teridentifikasi, setelah Dedie mendaftarkan dirinya ke sejumlah partai politik di Kota Bogor.
Dedie A Rachim merupakan satu-satunya Cawalkot Bogor yang telah mendapatkan tiket resmi dari Partai Amanat Nasional (PAN)
Tercatat, diantar elit PAN, Dedie A Rachim telah mendaftarkan dirinya ke PKB, Demokrat, Gerindra, PDI-P dan belum lama ini Nasdem.
Jika sejumlah partai besar tersebut berkoalisi, maka maka tak sulit bagi PAN untuk menghalau cawalkot bermodal besar.
Ketua DPD PAN Kota Bogor, Bedjo Santoso tak menampik adanya peluang pembentukan koalisi itu. PAN memang sedang menyusun koalisi besar untuk memenangkan Pilkada Kota Bogor 2024.
Menurutnya, Dedie Rachim dinilai memiliki figur ketokohan yang kuat dan satu-satunya calon yang sudah memiliki rekomendasi dari partai.
Dedie juga dianggap mampu mengorkestrasi koalisi raksasa dengan strategi power sharing.
“Kombinasi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di pusat dan koalisi Badra plus di Kota Bogor, diharapkan mampu menjadi kekuatan politik pro rakyat yang ditunggu-tunggu masyarakat yang dibuktikan dengan munculnya fenomena dukungan relawan dimana tumbuh setiap hari,” ungkap Bedjo, Minggu (5/5/2024).
Langkah Dedie A Rachim mendatangi dan daftar di sejumlah parpol pun, lanjut Bedjo, mendapat apresiasi positif dari jajaran pengurus pusat.
“Langkah saat ini. Sambil terus berkomunikasi dengan partai-partai politik lain untuk menyamakan persepsi dan visi. PAN Kota Bogor tentunya akan meminta restu dan persetujuan dari DPP terkait langkah koalisi yang akan diambil kedepannya,” tandasnya.
Tersiar kabar, sejumlah elit partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Kota Bogor, mulai merapatkan barisan.
Mereka diketahui telah melakukan pertemuan intim di Rumah Kopi, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanah Sareal, pada Rabu, 1 Mei 2024 sore.
Pertemuan yang dikemas dalam acara Halalbihalal itu, nampak guyub dan hangat sambil duduk bareng menikmati hidangan.
Ajang silaturahmi tersebut bisa jadi pemantik bagi partai KIM, yang sama-sama berjuang di pemilu kemarin. Jika koalisi ini terbentuk, maka dengan mudah adanya penyelarasan program pusat ke Kota Bogor.
“Ya mudah-mudahan (hubungan) berlanjut, walaupun konstelasi nasional maupun Jawa Barat kita belum tahu. Intinya menjalin komunikasi dengan partai terutama yang mengusung Prabowo-Gibran,” ungkap Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bogor, Sopian Ali Agam.
Menurut Sopian, jika KIM berlanjut untuk Pilkada Kota Bogor, maka kedepan akan lebih mudah dalam mengawal dan mengimplementasikan program nasional di Kota Bogor. (be-007)
Discussion about this post